Mekanisme
Reaksi Eliminasi E2
Reaksi
E2
E2
adalah salah satu dari empat mekanisme reaksi utama yang akan kita jumpai di
awal studi tentang kimia organik. E adalah singkatan dari eliminasi. Dua atom
pada karbon yang berdekatan dihilangkan, atau dihilangkan, untuk mendapatkan
produk. Hasil akhirnya adalah alkena dengan ikatan pi C-C baru. 2 dalam nama
mekanisme singkatan dari bimolecular. Ini berarti bahwa laju reaksi tergantung
pada konsentrasi substrat, molekul organik yang mengalami eliminasi, serta basa
yang diperlukan untuk reaksi. Reaksi E2 alkil halidanya cenderung jika digunakan basa kuat misalnya -OH
dan –OR dan suhu yang tinggi.
Contoh
Reaksi E2
Semua
reaksi E2 memiliki dua kesamaan: gugus meninggalkan yang baik dan atom hidrogen
pada karbon yang berdekatan dengan yang meninggalkan gugus. Alkil halida dan
alkohol adalah reaktan yang paling umum dalam reaksi E2.
Perhatikan bahwa
eliminasi alkohol E2 menggunakan asam, bukan basa. Seperti yang akan kita lihat ketika kita melihat mekanismenya, asam digunakan untuk membuat gugus -OH
menjadi gugus yang lebih baik, yaitu air.
Alkil halida mengalami eliminasi untuk menghasilkan alkena.
Alkohol mengalami eliminasi
untuk menghasilkan alkena.
Mekanisme
Reaksi E2
Protonnya
ditransfer ke basa menjadi gugus lepas awal. Pada keadaan transisi terjadi
lepasnya (X) dan transfer (H). Alkana yang akan dihasilkan stereospesifik.
Pada
reaksi E2, alkil halida tersier bereaksi paling cepat dan jika pada
alkil halida primer bereaksi paling lambat. (Jika kita olah suatu basa, alkil
halida primer itu biasanya mudah betul bereaksi substitusi, yang nantinya
menyebabkan sedikit alkena yang terbentuk).
Seperti
disebutkan sebelumnya, basa mengambil proton (H +) dari karbon yang berdekatan
dengan X. Elektron yang membentuk ikatan C-H sekarang digunakan untuk membuat
ikatan pi C-C yang baru. Ketika ikatan baru terbentuk, kelompok yang
meninggalkan daun dengan pasangan elektronnya. Penghapusan air dari alkohol
primer dimungkinkan, tetapi sulit. Namun, jika itu terjadi akan menggunakan
mekanisme E2. Reaksi eliminasi unimolecular, juga disebut E1, menggunakan
mekanisme berbeda yang melibatkan karbokation. Karena karbokation primer jarang
terbentuk, penghilangan alkohol primer akan terjadi melalui E2 seperti yang kita lihat.
Eliminasi bimolekul dari alkohol primer
membutuhkan asam untuk mengubah gugus -OH
menjadi gugus meninggalkan yang baik.
menjadi gugus meninggalkan yang baik.
Permasalahan
- Mengapa pada reaksi E2 alkil halidanya cenderung dominan jika digunakan basa kuat misalnya -OH dan –OR?
- Pada reaksi E2, alkil halida tersier bereaksi paling cepat dan jika pada alkil halida primer bereaksi paling lambat. Mengapa terjadi demikian?
- Apa yang menjadi penyebab diperlukan temperatur yang tinggi pada eliminasi E2?
Referensi
Fessenden &
Fessenden. 1986. Kimia Organik Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.
Hallo wisliana
BalasHapusSaya Denora Situmorang (A1C118056)
Saya akan mencoba menjawab permasalahan no.3
Seperti sumber yang telah saya baca,mengapa pada reaksi E2 ini memerlukan temperatur yang tinggi ini dikarenakan pada reaksi E2 alkil Halida akan dipanaskan dengan basa kuat seperti KOH didalam etano sehingga pemanasan inilah yang menyebabkan diperlukannya temperatur yang tinggi.
Terimakasih
Assalamualaikum wisliana, perkenalkan saya Nabilah Zahrah (A1C118026) ingin mencoba menjawab permasalahan wisliana yang dipaparkan pada nomor 1. Menurut saya, cenderung menggunakan basa kuat agar bisa menjadi daya tarik pada hidrogen asam dan bisa menggambil proton atau hidrogen dari atom karbonnya dan pada saat itu lah terlepasnya halogen dari atom karbon sehingga terbentuklah ikatan rangkap pd senyawa karbon. Terimah kasih
BalasHapusAssalamu'alaikum wr wb. Baiklah saya Nurhalimah (A1C118024) baiklah disini saya akan menjawab pertanyaan nomor 2 mengapa pada reaksi E2, alkil halida tersier bereaksi paling cepat dan jika pada alkil halida primer bereaksi paling lambat. Menurut saya itu dikarenakan alkil halida tersier lebih banyak memiliki atom hidrogen yang terikat pada atom karbonnya, sehingga ia lebih baik dan lebih banyak memberikan eliminasi dari pada alkil halida primer, selain itu juga karna pada alkil halida tersier memiliki karbol betah sehingga mudah untuk tereliminasi, Terimakasih
BalasHapus