Chemistry Education
Hi Chems kali ini saya
akan membahas mengenai stereokimia
Come on with me
STEREOKIMIA
Stereokimia
ialah kajian ilmu yang membahas tentang molekul-molekul di dalam ruang tiga
dimensinya yaitu bagaimana cara atom-atom pada sebuah molekul disusun dalam
ruangan satu relatif pada yang lain.
Pada stereokimia ada tiga aspek yang akan dicakup
diantaranya ialah isomer geometri, konfomasi molekul dan kiralitas molekul. Tapi
kali ini saya akan membahas mengenai konfigurasi mutlak (ketetapan Chad Ingold
Prelog) dan kiralitas dalam obat-obatan.
Konfigurasi mutlak ialah cara uturan penataan keempat
gugus yang terletak di sekitar atom karbon kiral. Satu pasang enantiomer
memiliki konfigurasi yang bertolak belakang atau berlawanan. Konfigurasi mutlak
enantiomer ialah ciri dari khas struktur molekulnya. Tidak ada hubungan yang
sederhana di antara konfogurasi mutlak enantiomer dengan arah perputaran bidang
polarisasi cahaya.
Sudah ditunjukkan bagaimana pemutaran bidang polarisasi
cahaya bisa dalam bentuk (+) dan (-). Juga diperlukan sistem guna menyatakan
konfigurasi mutlak. Yaitu dengan cara penataan dengan cara sesunggunya dari
gugus-gugus pada sekeliling suatu karbon kiral. Ada sistem (R) dan sistem (S)
atau sistem Chand Ingold Prelog. Huruf R dari bahasa latin “rectus” berarti
kanan dan huruf S dari bahsa latin “sinister” berarti kiri. Atom karbon kiral
apapun memiliki konfigurasi R bisa juga konfigurasi S. Sehingga saru enantiomer
adalah (R) dan enantiomer selain R ialah (S).
Pada sistem (R) dan (S), gugus-gugus diurutkan sesuai
dengan prioritas dan memakai cara aturan yang sama dengan yang dipakai pada
sistem (E) dan (Z) hanya saja urutan prioritas ini dipakai dengan cara yang
sedikit berbeda.
Konfigurasi (R) dan (S) pada suatu karbon diberikan
dengan cara:
- Diurutkan keempat gugus (atom) yang terikat oleh karbon kiral iru sesuai urutan prioritas atau sesuai aturan deret Chan-Ingold-Prelog.
- Diproyeksikan molekulnya sedemikian rupa menjadi gugus yang berprioritas rendah ke belakang.
- Gugus dengan prioritas tinggi dipilih untuk ditarik dengan anak panah bengkok kea rah gugus dengan prioritas tertinggi selanjutnya.
- Konfigurasinya (R) jika anak panahnya searah jarum jam, jika tidak searah jarum jam maka konfigurasinya (S).
Misalnya pada 1-bromo-1-kloroetana.
Dirutkan
keempat gugus. Yang diurutkan di sini ialah prioritas keempat atomnya dengan
nomor atom: Br (paling ringgi, Cl, C, dan H (paling rendah). Gambar ini
diproyeksikan dengan atom H prioritasnya rendah berada di belakang (atom ini
ditutupi dengan atom karbon pada proyeksi di bawah ini. Atom dengan prioritas
tertinggi yaitu (Br) ditarik anak panah menuju atom dengan prioritas kedua
(Cl). Dan diberikan lambang (R) dan (S) nya.
Obat-obatan
dan atom C khiral
Banyak
perusahaan farmasi memakai obat dan makanan yang berasal dari berbagai macam
sumber. Obat-obatan itu langsung diisolasi dari bakteri atau tumbuhan, yang
dibuat dari senyawa bahan alam yang dimodifikasi kimia, da nada pula yang
obatnya tersebut diracik di laboratorium sepenuhnya dan tidak ada di alam. Obat
yang dibuat dari bahan alam atau yang sudah dimodifikasi kebanyakan memiliki
atom C khiral dan hanya ditemukan dalam bentuk enantiomer tunggal dibandingkan
dalam bentuk campuran rasematnya. Misalnya penisilin V, ialah antibiotic yang
berasal dari isolasi lumut Penicillium, memiliki konfigurasi 2S, 5R, 6R. Enantiomernya
tidak ada di alam dan juga dibuat di dalam laboratorium. Penisilin V ini
biasanya tidak mempunyai aktivitas biologis.
Penisilin V
Lain
halnya dengan obat-obatan yang bersumber dari bahan alam, ada juga obatobatan
yang disintesisbdalam laboratorium yang terdiri dari kiral dan juga akiral yang
sering dijual dalam keadaan campuran rasematnya. Misalnya ibuprofen yang
didalamnya terkandung sebuah atom C stereogenik dan hanya memiliki enantiomer S
saja yang bisa digunakan untuk anti-inflamasi (antiradang) atau
analgesianalgesic penyembuhan rematik, sedangkan enantiomer R ibuprofen
bersifat tidak aktif. Di pasaran, nama dagang dari ibuprofen Nuprin®,
Advil®, dan Motrin® yang merupakan campuran yang terdiri
dari rasemat R dan S.
Melakukan
sistesis senyawa tidak hanya menyebabkan boros bahan kimia, akan tetapi bisa
juga mendapatkan enantiomer yang tidak menghasilkan fungsi seperti yang
diinginkan. Enantiomer (R) ibuprofen yang terdapat dalam campuran rasemat bisa
menyebabkan keterlambatan kecepatan dari enantiomer S. untuk mengatasi masalah
ini, saat ini perusahaan farmasi merancang metode yang disebut sintesis
asimetri, ialah yang hanya menciptakan atau membuat enantiomer tunggal, tidak
untuk campuran rasemat. Pada masa ini sudah dikembangkan metode sebagai
pembuatan (S)-ibuprofen.
Talidomid
ialah salah satu diantara senyawa yang memiliki sifat-sifat biologis yang agak
kurang mengenakkan. Pasalnya, senyawa ini memiliki satu atom khiral dan (+ dan
-). Pada awalnya senyawa ini digunakan sebagai obat tidur, akan tetapi obat ini
ditarik dari peredaran pada tahun 1961 karena bisa menyebabkan kecacatan pada
bayi ketika lahir dari ibu yang menggunakan obat ini bahkan pada saat lahir
bayi bisa saja kekurangan 2,3, atau 4 jari, ataupun tidak memiliki jari sama
sekali.
Permasalahan
1. Mengapa penting bagi kita untuk mengidentifikasi apakah senyawa tersebut tergolong R atau S?
2. Bagaimana caranya menentukan apakah molekul tersebut tergolong R dan S?
3. Bagaimana kegunaan senyawa kiral pada dunia farmasi?
Hi wisliana
BalasHapusSaya Denora Situmorang (A1C118056)
Saya akan mencoba menjawab permasalahan no 2
Langkah-langkah yang dapat dilakan untuk menentukan apakah molekul tersebut adalah R atau S adalah sebagai berikut:
1. Kita harus mengurutkan prioritas keempat atom yang terikat dengan atom pusat kiral berdasarkan nomor atomnya.
2. Kemudian kita bisa menggambarkan proyeksi molekul hingga atom terendah berada dibelakang.
3. Buatlah anak panah mulai dari atom prioritas tertinggi ke yang terendah agar lebih mudah.
4. Jika panahnya searah jarum jam maka konfigurasi nya adalah R dan begitu juga sebaliknya jika berlawanan arah dengan jarum jam maka konfigurasi nya adalah S.
Itulah jawaban dari permasalahan saudara yang telah saya baca dari literatur. Terakasih
Saya Bella Veronica
BalasHapusNIM A1C118095
Akan mencoba menjawab pertanyaan no 3 dari Wisliana, yaitu bagaimana kegunaan senyawa kiral pada bidang farmasi menurut saya tidak dapat diragukan lagi bahwa banyak sekali obat2an yang disintesis menggunakan senyawa kiral seperti Tramadol untuk obat nyeri, Talidomide sebgai obat penenang.
Assalamualaikum wr.wb
BalasHapusNama saya Firda Oetary (A1C118021)
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 1
Agar kita tau bagaimana cara penataan dengan cara sesungguhnya atau sebenarnya dari gugus yang berada di sekeliling suatu atom karbon kiral apakah senyawa tersebut tergolong R atau S
Terima kasih