Rabu, 11 Maret 2020

Mekanisme Reaksi Bersaing SN1 dan E1

Mekanisme Reaksi Bersaing SN1 dan E1

Perbedaan mendasar antara kompetisi SN1 / E1 dan kompetisi SN2 / E2 adalah pada langkah mekanistik pertama, atau dalam pembentukan ion karbenium, yang sepenuhnya identik baik dalam eliminasi E1 dan reaksi SN1. Jadi, pada langkah mekanistik pertama, reaksi E1 dan SN1 jelas tidak bersaing. Persaingan muncul dari alternatif mekanistik mengikuti langkah pertama. Sama seperti dalam kompetisi SN2 / E2, nukleofil (basa) dalam kompetisi SN1 / E1 pada dasarnya bifungsional - yaitu, ia dapat mengabstraksi proton β dari ion karbenium dalam eliminasi E1, atau secara langsung dapat menyerang α karbon ion karbenium dalam reaksi SN1.
Lain dengan kompetisi SN2 / E2,  laju reaksi E1 dan SN1 bergantung pada struktur substrat tidak bertentangan, tapi dari jenis yang sama. Reaksi SN1 ini, serta eliminasi E1, itu berjalan sangat lambat dengan senyawa heteroalkil primer, membuat mereka itu biasanya sepenuhnya dilampaui oleh mekanisme bimolekul yang sesuai (SN2 / E2). Jika kita lihat pada senyawa heteroalkil tersier, reaksi unimolecular (SN1 / E1) berjalan lebih cepat jika kita bandingan dengan reaksi bimolecular (SN2 / E2).

Gbr.1
Primer

α karbon: hijau

Gbr.2
sekunder


α karbon: hijau

Gbr.3
tersier


α karbon: hijau

Langkah dalam menentukan laju reaksi E1 dan SN1 yang identik ini yaitu pembentukan ion karbenium, yang bertanggung jawab pada ketergantungan yang sama terhadap laju reaksi pada struktur substratnya. Karena stabilisasi muatan positif ion karbenium oleh substituen alkil, energi aktivasinya itu lebih rendah pada pembentukan ion karbenium tersier dibandingkn untuk ion sekunder, atau, khususnya, untuk ion karbenium primer. Dengan begitu laju reaksi senyawa heteroalkil tersier lebih besar jika dibandingkan dengan senyawa heteroalkil sekunder atau primer (dalam SN1 dan E1).



Reaksi SN1 biasanya lebih dominan jika kita lihat dengan reaksi E1. Reaksi SN1 biasanya lebih dominan jika kita lihat dengan reaksi E1. Walaupun  suhu sudah  kita perbesar sedikit, guna memperbesar proporsi dari reaksi E1 ini,  masih saja SN1 yang menjadi dominan.

Permasalahan
  1. Mengapa reaksi SN1 dan E1 pada senyawa heteroalkil primer itu reaksinya berjalan sangat lambat?
  2. Jelaskan pada saat keadaan yang bagaimanakah produk yang dihasilkan lebih dominan SN1?
  3. Bagaimanakah pengaruh suhu pada reaksi bersaing SN1 dan E1 ini?

Referensi



3 komentar:

  1. Hallo wialiana nama saya Nur Khalishah .Saya akan mencoba menjawab permasalahan pertama seperti kita tahu bahwa baik reaksi SN1 maupun E1 dalam proses terjadinya sama-sama memerlukan perantara karbokation. kestablian karbokation ini akan semakin naik, artinya akan semakin stabil dari primer-sekunder-tersier. hal inilah yang menyebabkan mengapa reaksi berjalan lambat pada senyawa primer dan berjalan cepat pada senyawa tersier. makin stabil karbokation yang terbentuk, makin cepat pula reaksi yang terjadi.
    terima kasih. semoga membantu.

    BalasHapus
  2. Desti Ramadhani (A1C118010)
    3. Menurut saya pengaruh suhu juga mempengaruhi terhadap reaksi bersaing SN1 dan E1
    Jika suhu nya sangat tinggi maka kemungkinan produk E1 lah yg akan terbentuk walaupun dalam hal ini tetap SN1 tetap mendominasi dalam reaksi bersaing.

    BalasHapus
  3. Hai wisliana!
    Saya Khusnul Khotimah (A1C118039) akan mencoba menjawab permasalahan no 2. Suatu reaksi Sn 1 dapat menang bersaing melawan E1 karena pada kondisi tersebut,adanya pengaruh dari nukleofil lemah/basa lemah yang mana sejatinya nukleofil lemah (H2O) lebih menyukai Sn 1 dibandingkan dengan E1.

    BalasHapus